Salah seorang kawan lama dengan semangat agama berkobar hari ini menyerang saya di facebook melalui statusnya karena tidak
sejalan dengan sikapnya dalam memaknai demonstrasi 4 Nopember. Di statusnya dia
menulis BANCI kepada saya dan kawan-kawan lain yang dulu pernah bahu-membahu
bersamanya di gerakan. Kawan ini saya kenal cukup lama. Kami bertahun-tahun
belajar bersama di gerakan. Meski tidak pernah sama dalam hal selera bacaan,
kami cepat menemukan titik temu ketika berdiskusi tentang berbagai isu. Kawan ini
lebih moderat dalam hal ideologi. Sementara saya seperti mahasiswa kebanyakan
di gerakan lebih condong kekiri-kirian.
Tapi itu dulu. Kini, semua berbeda.
Dia yang saya tahu mencoba meniti karier sebagai seorang
advokat semakin religius. Sementara saya dari dulu selalu begini. Apalagi setelah
masuk di KBM, praktis kami berada pada kutub berseberangan soal ideologi.
Saya menyadari sepenuhnya proses dialektis akan merubah pemikiran
dan setiap orang. Tapi tidak dengan nuraninya.
Maka, ketika kawan lama ini menganggap saya nyinyir dengan
aksi 4 nopember, saya tidak perlu mempersoalkannya. Tapi yang bikin edikit
terusik adalah ketika saya dibilang Islam munafik. Saya katakan padanya
anggapanmu ke saya sebagai Islam munafik itu terlalu nanggung. Sekalian saja
kafirkan. Jika karena tidak mendukung aksi 4 Nopember saya dianggap kafir, saya
ikhlas dan bangga.
Dia menganggap aksi 4 Nopember hari ini sebagai tindakan
revolusioner karena berhadap-hadapan dengan penguasa. Saya lalu menjawabnya
dengan tegas:”revolusi yang kamu maksud ini omong kosong jika orang miskin
ditindas kemarin-kemarin kamu diam!”.
SALAM KEPAL TANGAN KIRI, ALLAHUAKBAR!!!
*sedikit
BalasHapusmakasih loh koreksinya..
HapusPak, saya mau komentar tapi tidak punya komentar, jadi saya harus bagaimana ya?
HapusDuuh, jadi bingung balas komentar. Efek berubah jadi KAFIR ni.
BalasHapus